Posts

Showing posts from May, 2017

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Image
Pada postingan sebelumnya , menceritakan betapa galaunya aku saat mau nonton Pirates of The Caribbean 5. Dua hal utama yang jadi pertimbanganku adalah nonton yang biasa (2D) atau yang versi 3D dan paling enak nonton dimana.  Yang pertama, pilih nonton yang 2D atau 3D?  Seberapa jauh sih perbedaan rasa kenyamanan saat menonton 2D dan 3D, seberapa jauh tingkat kepuasan saat nonton versi 3D, dan semacamnya. Jujur, aku belum pernah nonton film 3D di bioskop. Paling juga nonton 3D atau 4D di wahana taman rekreasi seperti Dufan, Rita Park, dan taman rekreasi lainnya. Pengalamanku saat nonton 3D dan 4D di wahana-wahana tersebut adalah seru dan pusing. Seru, karena aku seperti terlibat masuk ke dalam tayangan tersebut, tetapi juga pusing. Yang aku tahu saat menonton tayangan 3D, kita akan menggunakan sebuah kacamata khusus, selain itu ketika kepala kita bergerak, maka gambar di layar pun akan bergerak dan berbayang (?)  Yang kedua, Paling enak nonton dimana sih? Hmm.. ini kasusnya

Galaunya Nonton Pirates of The Caribbean 5 '-'

Image
Kali ini aku mau cerita kegalauanku beberapa hari yang lalu. Kalau kalian mengira ini soal cowok, bukan kok. Ini bukan tentang cowok, eh tapi bisa juga sih tentang cowok.. Yaa ini tentang Pirates of The Caribbean 5. Setelah liat trailernya muncul di bioskop, aku jadi kepincut untuk nonton filmnya di bioskop. Kenapa di bioskop? Seperti yang kita ketahui di bioskop itu grafis dan suranya mantep. Apalagi Pirates of The Caribbean udah pasti punya alur cerita yang menarik, dengan durasinya yang cukup lama (kurang lebih 2 jam), jadi worth it buat nonton filmnya di bioskop. Nah, Pirates of The Caribbean ini udah tayang dari hari Rabu, 24 Mei 2017. Waktu itu aku ga bisa nonton. Besoknya, Kamis,  25 Mei 2017 itu bertepatan sama tanggal merah, dimana harga tiket bioskop lagi mahal-mahalnya. Aku pending lagi deh nontonnya. Lalu, besoknya lagi, Jumat 26 Mei 2017, aku pingin banget nonton. Aku coba browsing liat jadwal tayang dan harga tiket di bioskop-bioskop yang ada di Cirebon. Di sini

Welcome Back, Chieri!!!

Hiii~ Alohaaa~ *krik*krik*krik*krik* Udah lama banget aku nggak nge-blog. Hmm mungkin sekitar 2 tahunan ada kali ya.. Semoga aja ini blog ga berhantu >,< Yak! Setelah aku merapikan kembali blog ini (baca: cek postingan-postingan lama), ternyata aku sempat membuat postingan,  ungkapan tentang perasaanku. Hmm bisa dibilang itu kokuhaku-ku. Aku tidak pernah mempublishnya, tetapi aku mengirimnya langsung ke doi yang bersangkutan. Well, meskipun udah basi, aku memberanikan diri untuk mempublishnya saat ini..  Dan untuk kelanjutan kisahnya akan dibahas di postingan berikutnya.. '-' Oh ya, ada beberapa alasan kenapa aku menghilang.. Di antaranya adalah: 1) tugas kuliah yang lagi padat-padatnya saat itu. 2) susah jaringan, jadi tiap ada bahan buat postingan eh jaringannya susah. Kan jadi bete duluan. 3) hmm.. Aku pikir aku bisa merekam semua kejadian yang aku alami ini di pikiran dan hatiku, jadi nggak ada alasan buat nge-blog ._. Nah itu beberapa al

Old Love Story #20

         Akhirnya mereka tiba di komplek, karena hari sudah cukup petang, Putri meminta izin kepada Mama, Shasya, dan Al, untuk pamit pulang. Setelah itu mereka masuk  ke dalam rumah tentunya.         ”Awas, Al, naiknya hati-hati, ya.” Ujar Shasya.         ”Iya, sayang.” Jawab Al.         ”Naiknya pelan-pelan.” Tambah Mama.          Dengan hati-hati, Al menaiki tangga rumahnya. Mama dan Shasya pun dengan sabar menuntun Al menaiki tangga. Sesampainya di kamar Al, mama langsung turun untuk mandi dan menyiapkan makan malam.         ”Shas, sekali lagi, thanks, ya. Kamu udah sabar dalam ngadepin aku, kamu mau berbagi suka dan duka bersama aku, kamu mau hidup susah-senang sama aku.” Ujar Al, dengan suara lembut.         ”Kok, kamu ngomongnya gitu? Kayak nggak biasa aja. Setiap hari kamu kan memang suka ngerepotin aku. Lagipula, apa sih yang nggak buat kamu. Ya kan sayang?” Jawab Shasya.         ”Yes! Tumben pake sayang, biasanya . . . “ Goda Al.         ”Iiih . . . ya udah d

Old Love Story #19

      ”Iya, sih. Tapi, nanti kayak dulu, kakak-adik, tapi adiknya duaan sama cowok lain, kakaknya marah. Kakaknya deket sama cewek lain, adiknya marah! Terus, kita nggak bisa dua-duan donk? Jadi, kamu mau kan?” Al balik tanya.         ”Harusnya kamu tahu, donk, jawabannya. ” Ucap Shasya.         ”Bener nih, berarti sekarang kita pacaran nih?” Ucap Al.         ”Ya . .  bisa dibilang begitu . . Oh ya, Putri tadi nugguin di luar, bentar, aku mau panggil dia masuk, ya!” Pergi ke luar dan menyuruh Putri masuk.           “Eh, Shasya.”           “Put, masuk, yuk! Al mau ngomong sama kamu.” Putri bangun dari kursi seraya berjalan masuk ke kamar rawat itu.”         Di dalam kamar, ”Put, thanks ya, gara-gara kamu aku jadi sadar, bahwa Shasya adalah separuh jiwa aku.”         ”Bagus dong. Itu baru Alberth yang aku kenal. Terus, kamu udah nembak dia belum? ” Goda Putri.         “Hehe. Tanya aja sendiri sama orangnya?” Jawab Alberth seraya menatap Shasya.         Putri ikut mena

Old Love Story #18

        ”Sebelumnya aku mau minta maaf karena selama ini aku udah nyusahin kamu dan Mama. Aku juga udah membuat cerita cinta kamu berantakan. So, aku juga udah pikirin ini semua dan aku mutusin buat balik ke Ausey.” Ujar Shasya pada Alberth.         “Kamu ngomong apa sih! Kamu tuh nggak ngerepotin kita. Dan harusnya aku yang minta maaf karena aku udah nyakitin hati kamu. Sakit hati jauh lebih sakit daripada retak tulang, kan? Aku juga mau minta maaf karena kebodohan aku selama ini. Selama ini aku nggak bisa melihat cinta kamu yang begitu tulus. Dan aku mohon, jangan balik ke Ausey, ya, please! Aku mau membalas semua perasaan kamu ke aku.” Pint a Alberth.         “Aku harus balik ke Ausey, aku itu udah jadi penyebab semua masalah yang ada.” Ucap Shasya kembali.         “Berarti sama aja dengan kamu melarikan diri dari kenyataan. Kamu mau kabur dari semua masalah yang ada. Ya, kamu nggak bisa gitu, donk! Kamu yang bilang sendiri kalau kamu penyebab kekacauan semua ini, berarti seb

Old Love Story #17

        Shasya panik. Ia lalu menelpon mama Al. Ia juga mengeshare kepada Putri, Zizie, dan Yudha kalau Al sekarang kecelakaan dan meminta mereka ke rumah sakit secepatnya.         “Halo, Shas, ada apa?” Tanya mama Belinda.       “Ma, Al kecelakaan. Sekarang dia masuk UGD di rumah sakit Immanuel.”  Ucap Shasya..         “Apa? Ya udah, kamu tunggu di sana. Mama mau ke sana .” Suruh mama.     “Ya, Ma. Aku tunggu.” Ucap Shasya, kemudian terdengar suara di seberang mematikan HP.        Dokter yang memeriksa Alberth keluar dari kamar di mana Al dirawat. Shasya dan Putri yang panik langsung menanyakan kabar Al pada dokter tersebut, “Dok, gimana dengan keadaan Al ?” Tanyannya.        “Keadaannya sekarang sudah agak membaik. Kaki tulang kanannya patah sedangkan pergelangan tangannya retak, mungkin tadi pada saat kecelakaan, dan sebagian tubuhnya ada yang terluka akibat bergoresan dengan aspal.” Ujar Dokter itu.         “Apa?! Dok, boleh saya masuk?” Tanya Shasya pada dokter itu.

Old Love Story #16

   “Tuh, kan . Kamu lihat sendiri dia nangis. Dan sebenarnya aku udah mempertimbangkan semua ini. Dan satu yang perlu kamu ketahui, aku udah ‘jadian’ sama Yudha. Sekali lagi maafin aku. Sekarang kamu kejar dia, dan berikan kalung ini untuknya, kalung ini lebih pantas untuknya.” Ujar Putri.         Alberth berlari mengejar Shasya. Shasya yang tahu dirinya dikejar oleh Alberth, mencoba bangkit. Ia berusaha sekuat mungkin hingga ia pun dapat bangkit dan berlari lagi meskipun dengan langkah yang terseok-seok. Hingga akhirnya ia tidak kuat lagi, ia berhenti di sebuah tempat yang tak begitu jauh dari tempat kejadian tadi. Alberth langsung mendekap erat tubuh Shasya. “Lepasin!” Teriak Shasya berusaha melepaskan pelukan Alberth, tapi tidak bisa.         “Lepasin! Ngapain kamu kejar aku?” Bentak Shasya.         “Shas, kamu jangan marah gitu dong. Aku mau minta maaf sama kamu.” Pinta Alberth.         “Kalau kamu cuma kasian lihat aku yang kayak gini, ngapain kamu di sini? Udah cukup kam