Old Love Story #16

   “Tuh, kan. Kamu lihat sendiri dia nangis. Dan sebenarnya aku udah mempertimbangkan semua ini. Dan satu yang perlu kamu ketahui, aku udah ‘jadian’ sama Yudha. Sekali lagi maafin aku. Sekarang kamu kejar dia, dan berikan kalung ini untuknya, kalung ini lebih pantas untuknya.” Ujar Putri.
        Alberth berlari mengejar Shasya. Shasya yang tahu dirinya dikejar oleh Alberth, mencoba bangkit. Ia berusaha sekuat mungkin hingga ia pun dapat bangkit dan berlari lagi meskipun dengan langkah yang terseok-seok. Hingga akhirnya ia tidak kuat lagi, ia berhenti di sebuah tempat yang tak begitu jauh dari tempat kejadian tadi. Alberth langsung mendekap erat tubuh Shasya. “Lepasin!” Teriak Shasya berusaha melepaskan pelukan Alberth, tapi tidak bisa.
        “Lepasin! Ngapain kamu kejar aku?” Bentak Shasya.
        “Shas, kamu jangan marah gitu dong. Aku mau minta maaf sama kamu.” Pinta Alberth.
        “Kalau kamu cuma kasian lihat aku yang kayak gini, ngapain kamu di sini? Udah cukup kamu kasih harapan buat aku! Mulai sekarang, kamu nggak usah kasian lagi sama aku. Sudah terlalu cukup sakit hati aku karena kamu! Dulu waktu aku dekat sama Ragil kamu pernah bilang ke aku, kalau kamu nggak mau melihat aku disakiti oleh Ragil. Tapi apa, nyatanya kamu sendiri yang membuat hatiku sakit. Rasanya hatiku udah hancur berkeping-keping. Aku nggak habis pikir, ternyata selama ini perasaan kamu ke aku hanya sebatas kasian!! Sebelumnya aku mohon maaf karena selama ini aku udah nyusahin kamu. Dan ini, gelang pemberian kamu, aku nggak butuh!” Ujar Shasya, emosinya meluap.
        Shasya masih berusaha untuk kabur, ia berpikir lebih keras lagi, agar Alberth melepaskan dekapannya, akhirnya ia memukul-mukul pundak Alberth, dan menggigitnya. Alberth yang kaget kesakitan dengan reflek melepaskan pelukannya. Shasya berhasil lolos dan dengan sisa tenaganya, ia berusaha untuk lari. Tiba-tiba sebuah mobil melaju dengan kencangnya, Shasya kaget dan tubuhnya serasa tidak bisa digerakan. Alberth yang melihat semua itu langsung berlari mendekati Shasya dan mendorongnya, Shasya pun terjatuh. Dan mobil itu pun menabrak tubuh Alberth. Pengemudi mobil, yang mengetahui hal itu, melarikan diri. Al! Al!! Teriak Shasya dan Putri.
        “Kenapa kamu ngelakuin ini, kamu tuh bodoh!” Ucap Shasya seraya mengankat kepala Al dan dipangkunya kepala Al ke atas pahanya.
        “Shas, kamu mau nggak maafin aku?” Tanyanya.
        “Kamu bodoh, disaat kayak gini kamu masih mikirin itu, kamu kan tahu, aku nggak bisa marah sama kamu, sedetik pun.” Ujar Shasya.

Beberapa menit kemudian mobil ambulan datang dan membawa Alberth ke rumah sakit. Shasya ikut menemani. 

Comments

Popular posts from this blog

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Pertemuan Kedua

Kamu: Kenangan tentang Luka dan Cinta