Celotehan si Chieri

Hello hello hi ^^ kali ini aku mau ngepost tentang DIY lagi nih. Bulan kemarin sahabat aku ultah, tapi karena kita (khususnya aku) sama-sama sibuk, jadi baru bisa bikin beberapa hari setelah dia ultah. Aku coba bikin birthday greeting card. Berhubung dia suka jerapah, jadi aku gambar jerapah gitu. Langsung aja, ini dia Birthday Greeting Card #2, check this out:

Hahaha . . . Gila . . . . Mulai gila . . . Ok cukup, mulai. Ilmu "cinta" aku mungkin masih sedikit, belum seberapa dibandingin sama teman-teman yang lain. Suka dianggep newbie juga sama teman-teman. Tapi diam-diam . . . haha (mulai gila). Entah, aku nggak bisa ngontrol emosi aku kalau lagi sms-an sama orang yang aku suka. Membiarkan emosiku mengambil alih pikiranku. Kadang cuek, kadang terlalu menggebu-gebu. Kadang riang, kadang sedih. Aneh juga sih. Saat sms, aku suka agresif. Aku kadang mengirim pesan beberapa kali. Mau dibalas atau nggak, yang penting sms. (Sikap ini malah dibilang keren bagi sebagian sahabat aku. Katanya hati aku tahan banting, aku wonder woman, apa lah segala macem). Yang aku rasain sih, malu juga, ya. Sebagai cewek, aku terlalu agresif sms dia. Kesannya aku suka banget sama itu orang, ngarep banget. Kalau orang yang ditaksirnya peka mah. Giliran ketemu orangnya langsung, nyali jadi ciut, canggung, akibat sms macem-macem (emosi sesaat). Jadi serasa p

Seorang temanku membagikan sebuah status di facebook: " Jangan bangga banyak laki2 yg memperebutkanmu atas keseksianmu karena pada umumnya laki-laki menginginkan seorang wanita yg baik untuk menjadi istrinya, dan di saat pacaran mereka cenderung lebih suka dengan wanita yg cantik dan atau sexy yg bisa memuaskan hasrat mereka. Dengan kata lain wanita yg menjadi pacar mereka belum tentu akan dijadikan istri mereka." Setelah membaca status tersebut, lalu sebuah pertanyaan muncul dalam benakku. Mengapa lelaki mencari wanita yang baik untuk menjadi istrinya? sedangkan mereka (lelaki) mencari wanita cantik, sexy, (melihat penampilan) saat mencari pacar? X X X Sejelek-jeleknya cowok, mereka bisa memilih. Secantik-cantiknya cewek, mereka hanya bisa menunggu. Is it true or false? :/  

Pengenalan tokoh: A : cewek B : cowok 1 C : cowok 2 Alkisah . . . A suka sama C. A itu pemalu, ya faktor cewek juga sih, jadi dia nggak berani pe-de-ka-te secara frontal. Mereka hanya saling like status, komen status, message lewat facebook. Suatu hari, ada rasa sama A. B suka sama A. B coba deketin A, caper. B ini, tipe cowok pemalu juga. Jadi dia pe-de-ka-te lewat facebook juga. B sama A sama-sama pemalu. Mereka nggak ada yang berani minta nomer handphone. Entah A minta nomer handphone C, atau B minta nomer handphone si A. *gemes deh liatnya*  B itu ternyata temen mainnya C. B juga suka curhat tentang A ke C. B suka ngeluh kalo kode-kode-nya nggak dibales si A. (misal, si B message si A, sama A nggak dibales nih. Ternyata A lagi chatting sama C.) kalo udah gitu, siapa yang salah? Seandainya C juga punya rasa yang sama, haruskah C mengorbankan perasaannya? Haruskah dia menjauh dari A? padahal mereka saling suka. Kalau gitu, B egois dong. sama aja dia maksa A suka sama dia, pa