START OF SOMETHING NEW

Tak terasa masa liburan tinggal beberapa hari lagi. Masa liburan akan segera habis. Tak ada waktu untuk nonton televisi sepanjang hari. Tak ada waktu untuk nonton drama korea, anime, atau pun hiburan lainnya. Tak ada waktu untuk hang out bersama teman-teman. Tak ada tempat untuk bermalas-malasan (lagi). Tak ada waktu untuk bersantai. Tak ada. 
Tak rela rasanya membiarkan masa liburan ini habis begitu saja. Satu persatu hal yang menyenangkan pergi menjauh meninggalkanku sendiri. Aaaahhh!!! Tidaaaaak! Jangaaan! Ingin rasanya berteriak, "Jangan pergi! Jangan ambil kebahagianku!" >_<
Hiruk-pikuk perkuliahan sudah mulai terasa. Seperti siang ini, tanggal 27 Januari 2014 akan ada pertemuan pertama mata kuliah Writing and Composisition IV. Dosen pengampu mata kuliah ini adalah Mr. lala Bumela, M.Pd. Sebenarnya ini bukan pertemuan pertama, karena pada semester sebelumnya kita telah bertemu dengan beliau namun dalam mata kuliah yang berbeda, yaitu Phonology. Ini seperti mimpi buruk bagiku. Benar-benar mimpi buruk.
Malas rasanya untuk berangkat. Namun karena ini adalah pertemuan pertama dengan Mr. lala di Semester IV ini, kupaksakan diriku. Aku tidak mau telat.  Aku ingin membuat kesan pertama yang baik. Seperti kata orang, semuanya dimulai dari pertemuan pertama, jika kesan pertamanya baik diharapkan aka nada pertemuan-pertemuan baik lainnya. Sedangkan jika pertemuan pertama saja kesannya sudah buruk, bagaimana dengan pertemuan selanjutnya?
Aneh. Meskipun telah bertemu Mr. lala sebelumnya, namun rasa takut, tegang, deg-degan itu masih saja terasa. Detik berganti detik, menit berganti menit. Mr. lala pun datang. Jantungku berdegup semakin cepat.
Pada pertemuan pertama ini, akan membahas sedikit tentang silabus, beberapa peraturan yang perlu disepakati, dan beberapa tugas yang akan kita terima selama 1 semester. Selain itu, Mr. lala juga akan memberikan pengenalan tentang writing sehingga diharapkan pada pertemuan berikutnya  kita semua sudah "panas".
Peraturan-peraturan pada mata kuliah ini tidak jauh berbeda dengan pertauran-peraturan yang ada pada mata kuliah Phonology. Beberapa peraturan tersebut seperti kita harus berada di dalam kelas, 10 menit sebelum mata kuliah dimulai; dan kehadiran kita dalam mata kuliah Writing IV ini pun akan diterima apabila kita membawa passport yakini berupa  Class Review dan Chapter Review. Itu artinya, kita masih harus menulis Class review dan chapter review setiap minggunya. Tidak jauh beda, kan? Yang berbeda adalah ketentuannya. Minimal 6 halaman untuk Class Review dan minimal 10 halaman untuk Chapter review. Bobot nilai untuk keduanya pun jauh lebih kecil daripada bobot nilai pada mata kuliah Phonology di semester sebelumnya.
Ada sebuah paragraf yang paling aku ingat dari silabus Writing IV yaitu paragraf bagian Things to Ponder. Berikut isi paragrafnya:
“Writing 4 means sleepless nights, sore eyes, back pain, strained fingers, books scattered all over the room, a lengthy talk with colleagues, and of course, a handful bar of choclate and cups of coffee . . . . ”
Waktu tidur yang berkurang, mata yang lebam, sakit punggung, jari-jari tangan yang menjadi kaku atau keram. Ya, itu adalah beberapa hal yang akan terjadi, karena dalam mata kuliah ini kita dituntut untuk lebih banyak membaca, menulis. Selain itu tentunya juga akan ada buku-buku yang bertebaran di mana-mana. Kita juga akan lebih banyak berdiskusi dengan teman. Semua hal tersebut terus terngiang di kepalaku.
Aaah! Mimpi buruk ini mulai menjadi nyata. >_<
Kemudian Mr. lala menampilkan slide materi dengan judul, "WRITING CLASS: WHERE ALL THE MAGIC HAPPEN". Aku mulai tertarik. Kenapa sesuatu yang keajaiban dapat terjadi di kelas Writing? Keajaiban seperti apa yang dimaksud? Apa karena apa saja dapat terjadi dalam kelas ini? Aku ingin tahu. Sebelum kita mengetahui keajaiban dari writing atau menulis, Kita harus terlebih dulu mengetahui apa itu writing.
What writing is? Writing is a way of knowing something, a way of representing something, and a way of reproducing something.
Menulis bukanlah sesuatu yang mudah. Butuh waktu untuk dapat menulis dengan baik. Pada semester sebelumnya (dalam mata kuliah Phonology) Mr. lala menuntut kita untuk banyak menulis dengan tujuan agar kita terbiasa dengan yang namanya menulis (khususnya personal of writing). Karena  sebelum kita naik ke tahap yang lebih rumit seperti academic writing yang termasuk salah satunya adalah analisis essay, kita harus terlebih dahulu terbiasa menulis Personal types.
Menulis erat kaitannya dengan membaca. Semakin rajin kita membaca, maka semakin banyak pengetahuan yang kita dapatkan. Artinya, semakin banyak bahan-bahan atau referensi yang kita punya sehingga dapat memudahkan kita dalam menulis.
Kita tidak boleh takut salah dalam menulis. Apabila tulisan kita salah, maka yang perlu dilakukan adalah merevisinya. Karena revisi merupakan bagian dari menulis. Revision is the heart of good writing. Terus perbaiki tulisan kita hingga menjadi tulisan yang lebih baik dari tulisan-tulisan kita sebelumnya.
Quality first, quantity later! Tidak penting seberapa banyak tulisan yang kita buat, seberapa panjang, namun jika tulisannya datar, plain, tidak berasa, tidak berbumbu, atau dalam kata lain tidak berkualitas, maka rasanya tentu tidak akan menarik dan enak untuk dinikmati (dibaca). Yang terpenting dari menulis itu bukan masalah sedikit atau banyaknya halaman dari setiap tulisan yang kita buat, melainkan qulitas dari tulisan yang kita buat. 
Dalam mata kuliah Writing IV ini, Mr. lala diibaratkan seorang chef professional atau juri yang akan mencicipi dan menilai masakan (dalam hal ini adalah class review, chapter review, atapun tulisan lainnya) yang dibuat, diracik, atau dimasak oleh kita sebagai para chef pemula. Oleh karena itu, kita harus membuat tulisan yang bercita rasa tinggi sehingga menarik dan enak untuk dicicipi oleh Mr. lala.
Jadi dalam kelas Writing IV ini kita harus membaca lebih banyak buku dan sering-sering menulis atau membuat tulisan. Karena writing adalah suatu kegiatan yang berorientasi pada proses. Meskipun susah, kita harus tetap mencoba dan mencoba membuat tulisan yang menarik dan berkualitas. Everyone is a writer, no matter who you are! Siapa pun kita asal kita mau berusaha, kita pasti bisa menjadi penulis. ^^
Dalam slide materi siang ini juga, Mr. lala mengutip tulisan Bapak I Made Andi Arsana, seorang dosen Teknik Geodesi UGM. Beliau menggunakan tulisan ini untuk "menggampar" para mahasiswanya. Menggampar di sini dalam artian yang positif, yaitu untuk menyadarkan para mahasiswa sehingga mereka bisa bangkit dan menjadi pribadi yang lebih baik lagi.
Beberapa tulisannya adalah:
×   Empat atau lima tahun lagi kamu bisa sekolah S2 di luar negeri dengan beasiswa. Itu kalau kamu tidak cuma twitteran saja sampai lulus nanti.
×     Kamu tidak akan bisa S2 di luar negeri karena akan ditolak profesor kalau nulis email formal saja tidak bisa. Alay itu tidak keren, tidak usah bangga!
Tulisan-tulisan tersebut mengomentari kondisi generasi pelajar-pelajar  sekarang. Aku sendiri mengakui tulisan tersebut. Aku pun seperti tergampar oleh tulisan itu. Di situ terselip betapa pentingnya menulis dengan baik dan benar yang selama ini diabaikan oleh para pelajar, khususnya para mahasiswa.
Tertulis dalam svide Mr. lala, "Writing opens up millions golden opportunitites". Ya, dengan menulis kia dapat membuka banyak peluang atau kesempatan. Kita bisa saja berteman dengan banyak orang dengan berbagi pengalaman yang kita tulis di blog kita atau pun media sosial lain. kita bisa saja menjadi penulis yang berpenghasilan.  Atau seperti kata bapak Made Andi, kita bisa saja mendapatkan beasiswa S2 ke luar negeri dengan menulis. Anything can happen when you take a chance. Siapa yang tahu. Aku mulai mengerti kenapa keajaiban dapat terjadi dalam kelas writing.
Aku teringat sesuatu. "Writing makes you a better student, a better individual, and of course, a better citizen." Itu adalah kalimat terakhir dari sebuah paragraf Things to Ponder yang ada di silabus Writing IV. Ya, aku ingat sekarang. Mr. lala pun mengatakan bahwa siapa pun yang tidak mampu mengikuti kelas Writing IV dapat meninggalkan kelas ini. Namun 1 hal, orang tersebut akan rugi. Aku sadar, ini bukanlah mimpi buruk melainkan kenyataan yang harus kujalani. It's the start of something new. Ini ada adalah awal dari sesuatu yang baru (masa depanku), masa depan yang lebih cerah. Kemampuan menulis layaknya kunci yang dapat membuka banyak jalan, banyak pilihan. Ya, aku harus memulainya dari sini. Aku harus bangkit!

So, Mari beraksara, mari berliterasi!

***** 
Ini adalah class review perdana-ku dalam mata kuliah Writing IV. Setelah lima kali mengedit atau mengubah tulisan ini, akhirnya aku memilih yang ini. Alhamdulillah tulisan ini mendapat beberapa ceklis dari Mr. lala, dosen pengampu mata kuliah ini. Semoga bermanfaat =)



Comments

Popular posts from this blog

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Pertemuan Kedua

Kamu: Kenangan tentang Luka dan Cinta