Old Love Story #11

        Mobil yang membawa mereka melaju dengan cepat tetapi hati-hati, dan hingga akhirnya sampai di sebuah rumah makan yang berada jauh dari kota, tempat keramaian. Rumah makannya tak begitu besar tetapi sangat nyaman untuk tamu yang datang untuk makan, tentunya. Di sini juga menyediakan toko souvenir yang unik dan lucu-lucu.
        Setelah perut mereka terisi, Shasya dan Ragil nampaknya ingin juga membeli souvenir. Mereka mondar-mandir mencari souvenir yang pas untuk diberikan kepada seseorang, yang jelas, orang yang sangat special. Shasya melihat sebuah gambar, yang tampaknya muka dari tokoh yang digambar tersebut mirip dengan Alberth. ”Ih, mukanya lucu, ya, mirip Alberth.” gumam Shasya dalam hati, tapi sesaat ia tersadar, ”Tapi, ngapain juga aku beliin buat dia. Dia kan udah jahat sama Ragil, dia juga udah nggak sayang lagi sama aku, ngapain aku pikirin dia, sih!” Gerutu di dalam hatinya, kesal.
        Ragil yang telah menemukan souvenir yang pas untuk dia berikan ke Shasya dan Ibunya, menegur Shasya yang kelihatan masih tampak bingung memilih souvenir, ”Shas, udah belum? nanti pulangnya kemalaman! Kasihan Alberth nungguin kamu di rumah. Nanti, kamu dimarahin, lagi sama dia.”, ”Eh, iya, udah kok. Tadi aku juga udah pesan makanan buat Alberth. Jadi, beres, dech.” Jawab Shasya seraya mengambil 2 buah souvenir. Shasya meminta souvenir yang dibelinya dibungkus hadiah.
        Di dalam mobil, Ragil memberikan souvenir yang dibelinya untuk Shasya, ”Shas, ini hadiah aku untuk kamu. Aku pakain, ya.”
        ”Wah jepitnya lucu banget, Kamu tahu aja aku suka warna pink. Oh, ya, aku juga punya hadiah buat kamu.” Jawab Shasya, seraya memberikan hadiahnya pada Ragil, yang didalamnya berisi gantungan kunci bergambarkan Naruto, tokoh kartun kesukaan Ragil.

×××

Comments

Popular posts from this blog

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Pertemuan Kedua

Kamu: Kenangan tentang Luka dan Cinta