Love Story #2 (pt. 5)

            Leslie dan Rio memang pasangan yang serasi, tampan dan cantik, yah itulah mereka. Pasangan yang bulan-bulan ini paling sering diperbincangkan, pasangan paling sensasional. Rio sangat care  pada Leslie. Apa pun ia lakukan asalkan itu demi Leslie. Begitu pun Leslie. Itulah yang membuatku iri pada pasangan ini. Sangat iri.
            Hingga aku sempat berpikiran ingin menjatuhkan Leslie di depan Rio. Jika saja aku tak ingat Leslie dan aku sempat berteman baik. Aku berusaha mengurungkan niat burukku itu. 
            Sebentar lagi ulang tahun Rio, aku berencana untuk memberikan hadiah sebuah sweater untuknya, mengingat ia sangat suka memakai sweater seperti Tappei.
            Hari yang ditunggu pun tiba, hari ini tepat hari dimana umur Rio genap menjadi 17 tahun. Aku pun berencana untuk memberikan hadiah ini nanti sepulang sekolah. Leslie sudah merencanakan  pesta kejutan buat Rio. Dan bel pulang sekolah pun berbunyi.
            “Happy birthday ya, yang!” ucap Leslie penuh sayang, seraya membawa cake untuk Rio. Terlihat dari rautan mukanya yang menandakan ia senang sekali mendapat kejutan dari cewek yang paling dia sayangi. “Makasih sayang.” Ucapnya.
            “Sama-sama. Sekarang kamu tiup dong lilinya.” Pinta Leslie.
            “Haha, iya.” Ucap Rio, seraya menutup mata dan tak lupa ia make a wish sebelum meniup lilin tersebut. Lalu ia memotong cakenya, potongan pertama pun sudah bisa ditebak, pastinya buat Leslie tercinta.
            Aku pun memberikan hadiahku padanya. Leslie juga memberikan hadiahnya. Hadiah pertama yang dibuka oleh Rio pastinya hadiah dari Leslie, lalu hadiah dariku pun dibukanya. Dan semua orang yang ada di sana terkejut, termasuk Leslie, Rio, dan aku. Ternyata  hadiah yang diberikan Leslie padanya dengan hadiah yang kuberikan sama. Bukan hanya jenis, bahkan model dan warnanya pun sama!
            “Lho, kok bisa sama?” Tanya Rio. “hahaha, kalian lucu, deh.” Rio hanya tertawa.
            “Iya nih, aneh, ya?” Ucap Leslie, aku tahu bagaimana perasaan Leslie, tampak pula ia berpura-pura seperti itu, sebenarnya ia cukup kesal atas  kejadian tadi.
            “Nggak tahu, tuh. Hanya kebetulan.” Ucapku.
            “Iya, hahaha. Aduh, aku jadi bingung pakainya.” Ucap Rio.

            “Nggak usah bingung, kamu pakai pemberian dari Leslie aja. Yang dari aku terserah kamu mau diapain aja.” Ucapku mencoba mengalah. “Met ultah ya,  Rio! Moga kamu tambah dewasa.” Ucapku seraya bergegas pergi meninggalkan Rio, Leslie, dan anak-anak lain.
**to be continued**

                

Comments

Popular posts from this blog

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Pertemuan Kedua

Kamu: Kenangan tentang Luka dan Cinta