Love Story #1 (pt. 9)

Besok adalah hari dimana nasib para anak-anak kelas X berada. Ujian Kenaikan Kelas. Anak-anak kelas X hanya berharap bahwa mereka dapat melewati ujian ini dengan baik, dengan nilai yang sempurna. Di kelas XI juga akan diadakan penjurusan kelas. Ada 3 kelas, IPA, IPS, dan Bahasa. Chieri ingiiiin sekali masuk kelas IPA, karena Kevin yang pintar pasti akan memilih kelas IPA. Radit pun sudah mantap memilih IPA. Tapi Chieri juga ingin masuk kelas Bahasa, ia suka sekali dengan pelajaran English. Ketika ketiganya ingin masuk IPA, namun berbeda dengan sahabat Chieri yang satu ini, Keisha lebih memilih kelas IPS, karena ia sudah memikirkan matang-matang kuliah dan pekerjaannya nanti, sehingga ia memilih kelas IPS.  
            “Cher, semua alat-alat tulis buat besok sudah disiapkan belum?” Tanya Bunda.
            “Iya Bun, ini juga lagi disiapin.” Ucap Chieri seraya sibuk menyiapkan alat-alat tulis untuk ujian besok.
            “Awas, jangan sampai ada yang tertinggal! Kartu tes juga, awas.” Bunda mengingatkan.
            “Oh, iya ya, kartu tes! Aduh, kartu tesnya mana…?” Keluh Chieri panik.
            “Heeuh! Bunda bilang juga apa! Dasar anak…..” Bunda kesal kembali melihat tingkah anaknya yang ceroboh dan tak pernah dewasa.
            Setelah beberapa menit mencari ke sana ke mari, bongkar tas, bongkar lemari segala macam sampai orang serumah turun tangan ikut bantu nyariin, akhirnya ketemu juga itu kartu tes, Chieri pun lega. “Huft…” Ucap Chieri dalam hati.
            “Huuuh… Bikin orang sibuk aja, sih!” Bentak rei, adik Chieri.
            “Iiiihhh, iya maaf, dong Rei. Bilang aja kamu nggak iklas bantu aku!” Chieri balik bentak.
            “Huu.. emang nggak iklas! Nyusahin orang aja, Wuek!” Bentak Rei.
            “Hiiiiiih.. dasar orang jelek!” Balas Chieri.
            Yah, memang keduanya selalu berantem, di rumah itu tak pernah tentram, selalu saja terdengan rebut-ribut. Namun setelah berantem, mereka kembali berbaikan, tapi paling Cuma bertahan berapa menit, berapa jam, setelah itu.. mereka kembali lagi berantem. Begitulah sehari-hari di rumah mereka. Sebetulnya mereka saling menyayangi, iah, berantem mereka itu sebagian dari ungkapan rasa sayang satu sama lain.
ÙÙÙ
            

Comments

Popular posts from this blog

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Pertemuan Kedua

Kamu: Kenangan tentang Luka dan Cinta