Love Story #1 (pt. 11)

          Hari berganti hari, berkat usaha yang Chieri lakukan, serta kebaikan hati Radit, Chieri pun dapat melalui UKK ini dengan lancer dan baik. Hingga pada saat pengumuman, hampir semua mata pelajaran tidak ada yang tidak lulus. Chieri pun boleh bangga pada dirinya sendiri.
            Hingga pada saat pembagian rapor semester 2, wali kelas mengumumkan peringkat 10 besar di kelas. Chieri pun berhasil mendapatkan peringkat 3, tapi lumayan lah. Peringkat 2 Alvian, Peringkat 1 Rafki.
            Setelah pembagian rapor selesai, Chieri langsung bergegas menuju kelas X1, iya tentu saja ia ingin memperlihatkan hasil rapornya pada Radit.
            Di depan kelas Radit, Chieri sempat bingung mencari Radit, karena di situ suasanaya sedang ramai. Untungnya Radit melihat Chieri, sehingga ia menghampirinya.
            “Heh! Lagi apa?!” Sapa Radit.
            “Eh, Adit. Lagi nyari-nyari kamu tau.” Jawab Chieri.
            “Ih, emangnya aku anak ilang apa, pake dicari-cari segala. Gimana hasil rapor Chery?” Tanya Radit.
            “Justru aku nyari-nyari kamu mau ngomongin masalah itu. Tau nggak? Aku dapet peringkat 3 besar, lho! Ini semua berkat kamu yang udah mau bantuin aku.” Ujar Chieri seraya tanpa sadar memeluk Radit. Radit merasa bingung dengan yang dilakukan Chieri, akhirnya ia menanggapi pelukan itu.
            “Eh, maaf.” Ucap Chieri dengan malu.
            “Iya, nggak apa-apa.” Jawab Radit.
            “Eh, tapi makasih banget lho.” Ucap Chieri.
            “Sama-sama. Tapi kan itu berkat kamu juga yang udah mau berusaha.” Jawab Radit.
            “Oh, ia, ini ada hadiah buat kamu, kamu kan udah dapet peringkat 3.” Ucap Radit.
            “Hah? Sampai segitunya.” Jawab Chieri seraya mengambil hadiah itu. “Makasih Adit”, ucapnya.“Sama-sama.” Jawab Radit.
            “Eh, kamu belum cerita sama aku, kamu dapet peringkat berapa? Pasti 1!” Tanya Chieri.
            “Haha.. Bisa aja kamu. Tapi iya, sih.” Ucap Radit singkat.
            “Ciiiiyyye, ih, aku iri sama kamu. Kalau Kevin, dapet peringkat berapa? Kalau aku tebak, sih, kayanknya 2, ya?” Tanya Chieri lagi.
            “Iya.” Lagi-lagi Radit menjawab dengan singkat.
            “Eh, jadi deg-deg-an nih, kira-kira aku bisa masuk kelas IPA nggak, iya?” Tanya Chieri.
            “Bisa.. Kamu harus yakin dong. Harus PD.” Jawab Radit.
            “Iya sih, waktu malam sebelum pembagian rapor semester 1 juga Kevin bilang sama aku. Waktu aku nggak yakin aku bisa msuk peringkat 5 besar, dia bilang Believe it.” Ujar Chieri.
            “Ciiiyyyee.. Kamu kangen, ya?” Tanya Radit.
            “Hm.. gimana iya, udah nggak, sih. Aku kan sibuk belajar sama kamu. Jadi aku nggak punya waktu kosong untuk mikirin dia.” Ujar Chieri.
            “Lho, bukannya kamu belajar mati-matian juga demi dia, iya?” Tanya Radit lagi.
            “Heh… Iya juga, ya. Tapi, nggak semata-mata demi dia juga, kok. Kan kalau aku pintar, bukan cuma aku aja yang bangga, my parents pun pasti bangga.” Ujar Chieri.
            “Aku juga bangga. Hm, bagus deh kalau motivasi kamu kaya gitu.” Ucap Radit.
ÙÙÙ
            

Comments

Popular posts from this blog

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Pertemuan Kedua

Kamu: Kenangan tentang Luka dan Cinta