Love Story #2 (Pt.1)
Ujian semester 3 berhasil Keisha,
Kevin, Keiko, dan Radit lalui dengan baik. Sebagai imbalannya, Kevin dan Chieri
berlibur bersama ke Jepang, rumah
nenek tinggal dahulu. Mereka
berkeliling Jepang, Chieri juga senang dapat bernostalgia dengan Negara dimana
ia dilahirkan.
Setelah puas refreshing berkeliling
Jepang selama beberapa hari ini, kini waktunya mereka untuk kembali ke rutinitas sehari-hari, yaitu
sekolah. Ya, liburan sudah habis, dan semester 4 siap menanti mereka, mereka
pun harus belajar lebih giat lagi jika ingin mendapat SNMPTN undangan. Mereka
harus membuat grafik meningkat.
Seperti biasa, tradisi sekolah
mereka, setiap semester diadakan rolling. Di semester 4 ini, Radit terdaftar di
kelas XI IPA 4, Kevin XI Ipa 2, dan Chieri XI IPA 1. Sedangkan Keisha XI IPS 1.
Karena sudah terbiasa berpindah-pindah
kelas dan berganti-ganti teman, Keiko kini tak segelisah dulu, mungkin karena
ia juga sudah mulai akrab dengan banyak orang. Sehingga di semester sekarang ia
mudah beradaptasi.
Kini sudah tiga hari mereka duduk di
semester 4 ini. Sekolah memeberikan keringanan pada mereka selama satu
minggu untuk tidak memulai pembelajaran
dulu.
Bete,
deh. Kangen banget sama Keisha, padahal berangkat sekolah udah tifa hari, tapi
nggak pernah ketemu Keisha. Ah, sms dia aja deh, ketemuan di kantin, hehehe.
Gumam Keiko dalam hati. Ia segera mengambil ponselnya mengetik pesan lalu
mengirimkannya ke Keisha. Beberapa detik kemudian sudah ada balasan dari
Keisha. Akhirnya Keiko melangkahkan kakinya menuju kantin.
“Keiko!” Sapa Radit.
“Hei! Adit, apa kabar?” Tanya Keiko.
“baik nih, eh kamu mau kemana?”
Tanya Radit.
“Ini mau ketemu Keisha di kantin,
mau ikut?”
“Ciiyyyee, kangen ya neng? Boleh,
tapi apa nggak ganggu nih?”
“Haha, ya nggak lah, malah tambah
orang tambah seru dong.”
“Haha, oke deh.”
Akhirnya mereka berdua ke kantin.
Tak butuh waktu lama, mereka sudah sampai di kantin, mata mereka sibuk mencari
sesosok gadis berambut hitam panjang yang tak lain adalah Keisha. Melihat
Keiko, Keisha melambaikan tangannya.
“Eh, itu Keisha di sana!” Seru
Radit.
“haha, iya. Aku lihat.” Ucap Keiko.
“Hei! Apa kabar kalian?” Tanya
Keisha.
“Baik, baik banget. Kangen banget
nih ma kamu, Keis.” Ucap Keiko.
“Ahaha, dasar Keiko. Eh kalian
liburan kemana aja?” Tanya Keisha.
“Ah, liburan aku bete. Aku di rumah
aja nih, kalau kamu Keisha?” keluh Radit.
“Hahaha, aduh, kasian, aku pulang
kampung nih, Kevin juga ikut.” Ujar Keiko.
“Ciee, yang liburan bareng, aku ke
puncak ma keluarga. Hehe.” Ucap Keisha.
“Eh, kalian dapat kelas apa? Aku
dapet kelas IPA 4 nih.” Tanya Radit.
“Aku dapet kelas IPS 1 nih. Kalau kamu Keiko?” Tanya Keisha.
“Wah, Adit sekelas sama Alex, Ocha,
Indri, Dhea juga, dong?! Keren, itu kan orang pinter-pinter semua. Aku dapet
kelas IPA 1 nih. Hehe.” Ujar Keiko.
“Emang saingannya berat. Tapi aku
mah optimis aja, hahaha. Eh, tadi kamu bilang kamu kelas IPA 1? Kenal sama Rio
dong?” Tanya Radit.
“Ya kenal, lah, orang sekelas, masa
nggak kenal. Kenapa emang?” Tanya Keiko heran.
“Dia tuh anaknya rame, asyik, lho!
Gamer, jago dibidang IT, keren, deh.” Seru Radit.
“Kok, kamu ngomongnya yakin gitu
sih? Nadanya juga aneh. Kamu naksir ya sama dia?” Ledek Keiko.
“Hahahaha..
aduh, Keiko, mana mungkin dia suka sama Rio. Ngaco aja deh.” Ucap Keisha.
“Iya tuh dasar Keiko. Maksud aku,
kamu harus temenin dia, deketin dia. Dia tuh iya, meskipun tampangnya biasa,
tapi kharismanya kuat. Matanya coklat tua, tatapannya juga tajam.” Radit mulai
berceloteh sendirian.
“Tuh, tuh, kan Keisha, Radit tuh
naksir Rio, dia ampe hafal betul mukanya, aku aja yang perempuan nggak merhatiin
dia.” Ledek Keiko.
“Iya ih, ini udah parah. Sekarang
aku percaya kamu Keiko.” Keisha ikuta-ikutan.
“Ih, kalian itu. Makannya lain kali
diperhatiin coba. Setahu aku dia juga masih single, kan lumayan, buat pengganti
Kevin. Rio juga lebih macho daripada Kevin.” Ujar Radit lagi.
“Hahaha.. udah ah, nggak mau
ngebahas tentang cowok lagi. Kan kamu sendiri yang bilang, aku harus bias
ningkatin prestasi aku lagi, aku harus bangkit, inget nggak?”
“Ah, iya kan kalau buat hiburan mah
nggap apa-apa kali.” Goda Radit.
“Haha, kalian ini. Eh aku ditunggu
anak-anak nih di kelas, mau ngomongin masalah kelas.” Ujar Keisha.
“Huhh, mentang-mentang jadi ketua
kelas, so sibuk banget sih, Radit aja biasa aja.” Goda Keiko.
“Iya tuh, betul banget” Tambah
Radit.
“hahaha.. beda dong. Udah ah, bye!”
ucapnya seraya pergi meninggalkan Keiko dan Radit.
(((
Comments
Post a Comment