Old Love Story #1

        Di suatu minggu pagi yang cerah, ada seorang cowok, pokoknya kalau dilihat sih tampangnya cool deh. Namun hari ini mukanya tampak kelihatan kusut seperti lagi bete. Ya namanya orang lagi kesal, jadi dia tidak memikirkan keadaan di sekitarnya. Kebetulan, ada sebuah sampah kaleng minuman, untuk melepaskan rasa kesalnya, ia menendang kaleng itu dengan sekuat tenaga dan tiba – tiba terdengar suara seorang cewek berteriak kesakitan.
        “AAHH, ADUH!!! Siapa nih yang nimpuk aku?”, Teriak seorang cewek.
        “Eh, kena ya? Sorry ya, abis tadi aku . . .”, belum sempet si cowok tadi minta maaf, eh udah dipotong duluan sama si cewek.
        “SORRY, SORRY, BASAH NIH!!! Makannya kalau mau ngelakuin sesuatu liat-liat donk!!!” Teriak si cewek.
        “Ya, mbak kan aku dah bilang sorry, lagian suruh siapa mbak berdiri di situ!!!”,Jawab si cowok.
“UDAH SALAH, NGOTOT LAGI!!! DAN TADI KAMU PANGGIL AKU, APA? MBA? MEMANGNYA KAMU PIKIR AKU MBA-MBA APA???” Bentak si cewek kembali.
        “Ya, sorry deh, gimana kalau sebagai permintamaafan aku, kamu aku traktir?”Jawab si cowok.
        “Ya udah deh, kebetulan aku laper nih!”, Kali ini si cewek berkata dengan lembut dan senyum.
        “Dasar cewek aneh! Tadi marah-marah kaya nenek sihir, diajak traktir langsung baik!”, Si cowok berkata dengan suara agak pelan.
        “APA KAMU BILANG??!!”, Teriak cewek itu.
        “Eh, ng . . ng . . nggak, kok, aku nggak bilang apa-apa, itu awannya bagus.”, Jawab si cowok.
        “Dasar aneh!!! Oh ya, kita belum kenalan ya, kenalin nama aku Putri. ”Si cewek memperkenalkan diri.
        “Aku Alberth. Oh ya sebelumnya aku nggak pernah ngeliat kamu dech!” Jawab si cowok.
        “Iya sih, aku baru tinggal di sini, sebelumnya aku tinggal di Yogyakarta.”
        “Oh, pantes.”
        “Eh, aku maunya makan bakso 2 mangkuk ya!” Pinta Putri.
        “Apa? 2 mangkuk? Gak salah tuh! Cewek kok rakus!”
        “Biarin, abis marah-marah, jadi laper deh.” Putri menjawab dengan santainya.
        Akhirnya mereka sampai di depan sebuah warung bakso.
        Ternyata, Zizie dan Yudha adalah dua sosok yang membuat Alberth kesal. Jadi cerinyatanya gini nih, setiap akhir pekan mereka bertiga biasanya jogging bareng, nah hari ini Alberth ditinggalin sama mereka berdua, ya sebenanya sih salah Alberth sendiri, kenapa bangunnya siang, masa mereka berdua harus nungguin sampai Alberth bangun sih! Ya, nggak ?! So, Alberth langsung menghampiri mereka, “Woy, ko kalian ninggalin aku sih, katanya sohib?!” Tanya Alberth kesal.
        “Sabar dong, Bro! Suruh siapa bangun siang? Jogging tuh pagi, bukan siang! ” Jawab Yudha santai.“Iya nih!” Timpal Zizie.
        “Tapi kan nggak mesti gitu, bilang kek duluan! Jangan main tinggal-tinggal aja!” Alberth nggak mau mengakui kesalahan. Yudha yang melihat Albert bersama seorang cewek cantik langsung menegurnya, “Alberth, kamu gimana sih, ada bidadari cantik kayak gitu, nggak disuruh duduk! Cewek, kamu duduk di sini aja!” Pinta Yudha, Putri hanya menurut. Yudha sibuk mengurusi Putri, Alberth dan Zizie kesal karena mereka merasa tak dianggap oleh Yudha.
        Alberth berbisik pada Yudha, “Eh, Yud ini aku yang duluan nemu, jadi kamu jangan macem-macem ya, ma ni cewek. Aku udah ngincer dari tadi tahu!” Ancamnya.
        “Ih, kamu apa-apaan sih! Nggak bisa! Gimana kalau mulai sekarang, kamu jadi rival cinta aku, kita bersaing secara sportif, biar fair, setelah pedekate kita Tanya langsung ke Putri, dia pilih siapa, aku atau kamu. Gimana?” Tantang Yudha.
        “Oke, siapa takut!” Jawab Alberth menerima tantangan dari Yudha.
        “Kalu gitu kita sepakat, ya! Kita harus sportif!” Yudha mengingatkan.
        Mulai saat itu, hubungan antar keduanya seperti ada jarak yang memisahkan.
×××

Comments

Popular posts from this blog

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Pertemuan Kedua

Kamu: Kenangan tentang Luka dan Cinta