The Brothers (Rei)

The Beginning . . .
   Umm aku nggak ada cerita soal dia sebelumnya. Okay langsung next chapter aja ya :V

Kelas XI
   Suatu hari yang lalu, dia pernah nanya peer ke aku. Biasa aja sih, tapi cukup bikin illfeel. Masalahnya, aku di sini seseorang yang males. [Semenjak penglihatan aku berkurang, belajar aku jadi terganggu. Nggak jelas liat catetan di papan tulis. Udah coba bilang ke orang tua, tapi tanggepannya biasa aja. Malah kena marah, katanya "main game aja sama terus, plototin layar laptop." jadi kebablasan males deh sampe sekarang.] #Back to story, jadi dengan dia nanya masalah peer ke aku, sama aja jelekin aku di mata dia. Aku malu.

Love, Character
   Biasa aja. Hingga hari demi hari, kita saling kenal, tambah deket (ada efek akibat pindah duduk sama ben juga sih. Meja dia di sebelah meja aku sama Ben.) Tiba-tiba aku suka sama dia. But this time was different. Dia nggak suka pakai jaket. Dia nggak peduli sama penampilan, cuek. Dia apa adanya dia, nggak ada yang ditutup-tutupin. Bersahaja. Dan itu yang membuatku tertarik. Nggak neko-neko deh. Alim. Aneh juga aku bisa suka sama cowok tipikal kaya gini. Baru, lho, hehe. Oh, he is a mysterious man. Aku suka yang berbau misterius, hehe. Tertutup.

Comments

Popular posts from this blog

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Pertemuan Kedua

Kamu: Kenangan tentang Luka dan Cinta