Rifa and Friendship

Rifa. Bagi sebagian orang, temen, yang kenal Rifa pasti nganggap Rifa ini aneh. Yap! aku akui itu. Aku aneh. Umm aku lebih suka dibilang unik sih. I am different from normal people. Di saat orang berpikir A, Rifa mikir B. Saat orang lain punya masalah, mentok gatau harus ngapain, Rifa punya banyak ide, punya banyak jalan, dan biasanya idenya itu aneh, yang nggak sama sekali muncul di benak orang lain. That's me.

Rifa. Rifa kadang bahkan sering nyusahin orang, temen, sahabat, bahkan orang tua. Sumpah nggak ada maksud kok buat bikin mereka (kalian) susah. Rifa juga cukup tau diri, kok. Rifa tau batasan. Seorang Rifa membutuhkan waktu yang lama untuk beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru. Rifa biasanya nunggu orang lain mancing dia, baru deh temenan. Udah nungguin pancingannya lama, nggak semuanya sreg lagi. Oleh karena itu, sahabat yang Rifa punya sedikit. Tapi mereka baik-baik kok ^^

Di atas udah diceritain kalo Rifa itu aneh. Rifa suka nyusahin temen, sahabat. Rifa juga tau diri. Kalo Rifa nemu orang yang setipe, ngeklop, mau diajak susah, diajak galau, *diajak kemana-mana deh*, udah deh, siap-siap aja dikejutin sama Rifa. Rifa kadang emang egois. Rifa kadang nyebelin. Rifa juga bisa baik lho. Rifa suka kasih surprise ke orang-orang terdekat. Yaa mungkin emang ga seberapa, mungkin juga bagi sebagian orang itu ga berarti apa-apa, hanya sahabat terdekat lah yang mengerti akan surprise itu. Thanks for all my bestfriends ^^

Dalam suatu hubungan yang namanya Friendship ada yang namanya take and give. Rifa percaya itu. Semuanya harus seimbang antara take and give. Sebelum menerima take, kita harus give dulu. Kita jangan nunggu take tanpa kita give sama sekali. tapi kita juga jangan keseringan give, karena itu berarti kita dimanfaatin. Persahabatan kita nggak fair. Yang namanya sahabat itu saling melengkapi. Salah satu pihaknya nggak merasa dirugikan. :D So, happy friendship with anyone ^^

Comments

Popular posts from this blog

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Pertemuan Kedua

Kamu: Kenangan tentang Luka dan Cinta