Diary of Chieri (Marah)

"Chier, bantuin sih, masa kita seni rupa nggak ada nilainya coba, masa cuma 56 (--_--)" Pinta Ben penuh harap padaku. Yah, bukannya aku nggak mau bantu. Sorry sorry aja nih. Asal kalian tahu ya, kemarin-kemarin dia juga pernah bahkan sering kayak gitu. Suatu hari, "Chier, bantuin kita bikin senrup sih, kita yang bikin, ira cuma bantu kita aja, yah. Chier kan baik." Pintanya. Yah seketus-ketusnya aku, sejutek-juteknya aku, aku nggak bisa nolak  pintanya dia, apalagi dia temen sebangku aku, yah aku bantu dia sebisa aku, tapi apa balesan dia, dia malah cuek, nggak nanggepin usaha aku buat bantu dia, dia malah cuek aja, dengan santainya. Lihat, sekarang kamu kena batunya! Sekali lagi, bukan aku yang nggak mau bantuin kamu.

Aku tuh care sama kamu! tapi kenapa kamu nggak care sama aku?! di saat kamu susah, aku selalu ada buat kamu, tapi giliran kamu senang, kamu ninggalin aku, kamu tuh jahat tahu nggak!!! Emang sih kadang aku suka ninggalin kamu yang kesusahan, dan temen-temen juga, kalau kalian care sama Ben, bilang aja langsung ke orangnya! kenapa kalian bilang sama aku? bilang langsung sama orangnya dong! dan sku udah berusaha sebisa aku bikin dia berubah, bikin dia lebih baik dari sebelumnya, tapi aku juga cuma orang biasa yang labil, jadi . . . apapun makanannya minumnya teh botol sosro, hehehe :)

Comments

Popular posts from this blog

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Pertemuan Kedua

Kamu: Kenangan tentang Luka dan Cinta