Writing Class #1

Chapter review is back!!! Ya, tugas mingguan (read:chapter review) sudah diaktifkan kembali. Itu artinya, setiap minggu kami harus berkutat dengan buku-buku, laptop, artikel, jurnal, dan kawan-kawannya. Tak tanggung-tanggung, kami harus membaca 20 chapter buku sebagai sumber bahan tulisan kami.
#Flashback
Setiap minggu, dosen mata kuliah writing ini akan mengumumkan urutan peringkat kelas. Perkuliahan semester IV telah berjalan selama beberapa minggu. Menurut dosenku, performa kelasku (TBI A) mengalami penurunan. Tidak sebagus performa pada semester kemarin dalam mata kuliah Phonology. Kelasku terus mengalami penurunan. Bahkan, kelasku berada di peringkat terakhir. Oh, tidak!
Aku dan teman-temanku shock saat mengetahui kelas kami berada di peringkat terakhir. Hal ini sempat membuat kami down. Kami tidak begitu antusias saat mendengar atau membahas mata kuliah Writing IV. Namun kami tak boleh berlarut-larut dalam kesedihan. Kami harus bersatu dan bangkit! Ya, akan kami kembalikan peringkat kelas kami.  
Dalam menghadapi tugas chapter review, kami sering-sering mengadakan sharing, diskusi. Kami berusaha semaksimal mungkin.
Tibalah saat pengumpulan tugas. Kami akan dipanggil untuk menyerahkan tugas dan sedikit interview mengenai tugas yang kami buat. Aku merasa tegang. Aku takut kalau paperku tidak diterima. Aku takut.  
Setelah menunggu beberapa saat, namaku dipanggil. Aku semakin tegang. Aku menyerahkan tugasku. Ternyata proses interviewnya tidak seperti yang aku bayangkan. Singkat, dan tidak begitu menakutkan. Terlebih saat dosenku mengatakan paperku aman.
Ada delapan (8) paper mahasiswa TBI A (termasuk aku) yang diterima. Jumlahnya lebih banyak ketimbang ketiga kelas lainnya. Apalagi jumlah anggota TBI A memang sedikit, maka dengan delapan paper yang aman itu termasuk prestasi yang lumayan bagus. Dosenku juga mengatakan bahwa ada peningkatan. TBI A mulai bangkit, itu bagus.
Kami boleh merasa lega. Namun writing IV tak hanya sampai di situ. Ini hanyalah interview kecil, belum seberapa. Karena final dari penilaian tugas chapter review I ini adalah minggu depan. Belum tentu kedelapan paper yang dikatakan aman sekarang, akan aman atau diterima minggu depan. Jadi, kami tidak boleh diam di sini, kami harus terus berlari untuk menjadi yang terbaik. Perjuangan kami belum berakhir.
#Apa yang terjadi dalam writing class berikutnya?

#Terus ikuti perjuanganku dan teman-teman ^_^

Baca juga: Start of Something New, Writing Class #2, Chapter Review 1

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Antara Cinema 21, XXI, dan CGV, Pilih mana?

Image
Pada postingan sebelumnya , menceritakan betapa galaunya aku saat mau nonton Pirates of The Caribbean 5. Dua hal utama yang jadi pertimbanganku adalah nonton yang biasa (2D) atau yang versi 3D dan paling enak nonton dimana.  Yang pertama, pilih nonton yang 2D atau 3D?  Seberapa jauh sih perbedaan rasa kenyamanan saat menonton 2D dan 3D, seberapa jauh tingkat kepuasan saat nonton versi 3D, dan semacamnya. Jujur, aku belum pernah nonton film 3D di bioskop. Paling juga nonton 3D atau 4D di wahana taman rekreasi seperti Dufan, Rita Park, dan taman rekreasi lainnya. Pengalamanku saat nonton 3D dan 4D di wahana-wahana tersebut adalah seru dan pusing. Seru, karena aku seperti terlibat masuk ke dalam tayangan tersebut, tetapi juga pusing. Yang aku tahu saat menonton tayangan 3D, kita akan menggunakan sebuah kacamata khusus, selain itu ketika kepala kita bergerak, maka gambar di layar pun akan bergerak dan berbayang (?)  Yang kedua, Paling enak nonton dimana sih? Hmm.. ini kasusnya
Read more

Pertemuan Kedua

Image
- 2 – Pertemuan Kedua Phew . . .   Akhirnya main quest ini kelar juga. Aku merasa lega karena akhirnya ia terbebas dari jeratan main quest . Kini ia bebas pergi kemana pun, melakukan apa pun. Ini   memang bukan kali pertama aku mengerjakan semua quest itu, maka kali ini aku bisa melakukannya dengan cepat. Untung juga, aku mempunyai bodyguard yang kuat dan terbebas dari bug yang mengesalkan. Pasalnya, Chieri pernah mengalami bug saat melawan Goldoon dan Imitator. Aku harus melawan kedua nya berkali-kali, bahkan sampai menghabiskan semua revive droplet yang aku miliki. Pertemuan Kedua Colette memutuskan untuk berjalan mengelilingi sofya. Ketika lewat depan Lefina, aku melihat seseorang yang dikenalnya. Chun . Aku pun menghampiri Chun, tak lupa aku juga mengirim undangan permintaan pertemanan. “Hi, nak! Ini emak. Accept dong.” “Ganti akun, mak? Chieri-nya kemana?” “Iya nih, mau hijrah nak.” “Haha. Eh, mak, habis ini aku main bareng Jhons. Mau ikut?” “Hee?” *jelas
Read more

Kamu: Kenangan tentang Luka dan Cinta

Cerita kita hanyalah kisah yang direka, tak akan mewujud nyata. Aku tahu itu. Aku yang salah membiarkan diriku jatuh begitu mudah, dalam pesonamu.  Kukemasi rindu dan harap ini. Tak ada tempat untukku dalam kisahmu. Kau dan dia, telah lama saling berbagi hari bahagia bersama. Hangat pelukmu hanyalah untuknya. Aku hanyalah sebuah jeda dalam napasmu, sementara dia adalah udara yang selalu kau hirup dalam setiap hela. Aku putuskan untuk berhenti berharap, dan aku tahu bahwa luka akan mendewasakanku.  Namun, kadang malam membuatku meragu dan kembali bertanya, benarkah dirimulah cinta yang selama ini kucari sepanjang waktu? Kau, berilah aku isyarat. Satu kali lagi saja . . . Sinopsis novel Kamu : Kenangan tentang luka dan cinta  OXO Sinopsisnya sih keren, aku banget rasanya. Tapi saat membaca nove l ini, gadis da lam kisah itu tidak semenderita da lam sinopsisnya. Setidaknya kisahnya  lebih baik daripada kisahku. Kisahnya berakhir bahagia, tidak seperti kisahku yang entah a
Read more